Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 Oktober 2010

Jika Aku Jatuh Cinta....

Ya Allah, jika aku jatuh cinta 
cintakanlah aku pd seseorang yg melabuhkan cintanya hy pada-Mu, 

agar bertambah kekuatanku 
untuk mencintai-Mu 



Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta 
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang 
yg hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku 
dalam jurang cinta yang semu.. 


Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, 
jagalah hatiku padanya 
agar tidak berpaling dari hati-Mu 


Ya Rabbul izzati, jika aku rindu 
rindukanlah aku pada seseorang yg merindui syahid di jalan-Mu 


Ya Allah. jika aku rindu 
jagalah rinduku padanya agar tdk lalai 
aku merindukan surga-Mu 


Ya Allah, jika aku menikmati 
cinta kekasih-Mu, 
janganlah kenikmatan itu melebihi 
kenikmatan indahnya 
bermunajat disepertiga malam terakhir-Mu 


Ya Allah, jika aku jatuh hati 
pada kekasih-Mu jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dlm perjalanan panjang 
menyeru manusia kpd-Mu 


Ya Allah , jika kau halalkan 
aku merindui kekasih-Mu 
jangan biarkan aku melampui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi 
hanya kpd-Mu 


Ya Allah , Engkau mengetahui 
bahwa hati hati ini telah terhimpun dlm cinta pada-Mu 
telah berjumpa dlm taat pada-Mu, telah bersatu dlm dakwah pd-Mu 
dan telah terpadu 
dlm membela syariat-Mu 
penuhilah hati hati ini 
dgn Nur-Mu yang tiada pudar 


lapangkanlah dada dada kami 
dng limpahan keimanan 
Amiinnn.... Amiinnn.... 
Ya Robbal Alaminnn







Diambil dari beberapa sumber utk di siapkan doa buat anak anakku..bila saatnya tiba 

Senin, 25 Oktober 2010

Umar yang istimewa.....

Bukan di tempat Istimewa..
serta juga bukan dalam waktu yang istimewa 
Saat aku mengenal Umar pertama kalinya.....

Nama yang belakangan kemudian aku kenal 
Dan sering kujadikan contoh saat aku berusaha 
memotivasi anak buahku di kantor.....

Pagi Itu di Stasiun Gubeng Surabaya
Saat aku menjemput kedatangan ibuku, nenek dari kedua anakku
pertama kalinya aku lihat bocah kecil itu


Kecil badannya bahkan cenderung kurus
rambut keritingnya mengingatkan aku pada Ikal
tokoh senter pada film laskar pelangi
film favorit keluarga kami.......


Yang menarik buatku saat memperhatikannya
bukan saja pakainnya yg rapi meskipun sangat sederhana
berbeda dengan teman temannya sesama penyemir sepatu di stasiun Gubeng
Aku justru lebih tertarik cara bocah itu menawarkan jasa semir kepada siapa saja
yang ada di sekitarnya yang sekiranya membutuhkan jasa semirnya...


Meskipun berkali kali ditolak tetap saja bocah itu bersemangat dan...
tidak terlewatkan senyum tulus dan ucapan terima kasihnya meskipun
jasa menyemirnya di tolak...


Sampailah bocah ini ke tempat duduk ku...
...pagi mas...sapanya...Mau saya semir sepatunya mas...
aku tolak penawarannya karena memang sepatu yg kupakai
bukan berbahan dasar kulit tapi berbahan kain croocs hadiah anakku
dari hasil patungannya dengan bundanya...:)
Tidak kulihat sedikitpun kekecewaan di wajahnya dari penolakanku..
tetap saja dia membagi senyum ikhlasnya buatku dan di iringi ucapan terima kasih
dan segera berlalu......


Kucoba memanggilnya.....dia datang...aku selipkan 20 ribu ke kain diatas kotaknya...
sambil senyum...kupikir dia akan bilang terima kasih....ternyata .......
Subhanallah...dia ambil uang yg kuberikan dan dengan senyum tapi tegas dia kembalikan...
terima kasih pak......ucapnya....
Penasaran aku paksakan aku sodorkan uang itu kembali.....tetap saja di tolaknya.....
Sambil tetap senyum dengan tegas di tolaknya uang yang kuberi........


Penasaran betul....apa ada yg salah dari uang yg kukasih?? atau ada yg salah dari cara
aku mengasihkannya.......


Allah membantu menjawab penasaranku dengan mempertemukanku denga bocah itu
di Mushola stasiun saat aku mencoba bercengkerama dengan Beliau di Shalat Dhuha...
Anak itu terlihat khusu' sholat di dekat lemari kecil di mushola stasiun....


Selepas sholat aku tunggu dan coba mendekatinya..... setelah berbasa basi menanyakan
pekerjaan, rumah, dan sdh berapa lama menyemir sepatu..aku coba bertanya hati hati...
kenapa menolak pemberianku.......


Ibu melarang saya utk mengemis mas...
lho  kamu khan nda mengemis...
Iya mas sama saja....
menerima pemberian secara cuma cuma tanpa bekerja sama dengan mengemis....
Deg.......Subhanallah.........Anak sekecil ini dimana utk mendapatkan 1.500 saja harus berpeluh
menolak 20.000 karena tdk mau terjebak dalam pemberian cuma cuma.....


Ibumu dimana nak...?
Sdh meninggal.....
Kalau bapak....
Juga sdh meninggal....
Trus...kamu tinggal sama siapa....
Di pondok dekat porong..(Ket : Nama tempat di sidoarjo dekat Lapindo)
Masih sekolah nak....
Masih pak di Tsanawiyah dan pondok malamnya.....
Siapa namamu nak....(sambil ku coba menahan sekuat mungkin air mata yg mau mengalir..)
Uztad...memberi nama saya Umar.... ...


Hari ini...saya belajar dari sosok Umar...
semoga engkau setegar Umar bin Khatab ya nak....
Istiqomah dalam memegang tali tali Sunatullah.....
sambil terngiang sabda Rasulullah :


Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan yang di atas ialah yang memberikan, dan tangan yang di bawah ialah yang minta (menerima) ( Bukhori dan Muslim) 




Tulisan ini di dedikasikan buat para Pekerja keras yg mencoba menafkahi keluarganya sebaik mungkin 

Minggu, 17 Oktober 2010

MY FIRST LITTLE ANGEL

MY 2ND LITTLE ANGEL

Dimana bumi di pijak disitu langit di junjung

Be A Good Personality

Dear Reader…

Perlakukanlah siapa saja di dekat kita sebagai orang penting karena kita tidak pernah tahu…kehebatan seperti apa yang akan kita terima dari perlakuan baik kita…………

Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani. 

Di zaman eskrim khusus(ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahunmasuk ke Coffee Shop Hotel,dan duduk di meja.

Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya.

Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan.

Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin dikantongnya.... "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi.

Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil
uring-uringan.

Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya.

"Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya.

Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut,  meletakkan yertas kuitansi di atas meja
dan terus melengos berjalan.

Si anak ini kemudian makan ice-cream,
bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi… dia mulai menangis terharu.

Rapi……………….

tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2  buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.

Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" ......

NAMANYA..MBA C....

Namanya Mba C…


Anak jebolan Tsanawiyah…yang sdh lama ikut kami….


Sebenarnya…tidak Cuma C saja namanya…Chandra wati lengkapnya…


Tapi entah kenapa dia lebih suka di panggil mba C….


Periang, Polos, Lugu adalah sifat dasarnya... apa saja di respon dengan senyum..


Suka mengaji, sholat malam, puasa sunah dan sholat berjamaah di masjid kebiasaannya....


Kedua anak kami lengket dengannya selain dengan ayah bundanya....


Belajar berhitung, mengaji dan menghargai pemberian banyak di dapat dari mba C.....


Tahu lagu lagu terbaru paling baru sekalipun juga dari Mba C....


Apapun yang di suka mba C...Fhira anak kami tidak lama juga akan suka....


Saat datang ke kami...umurnya belum genap 15 tahun.......


Hitam, kurus, dan sepertinya tidak terlalu terawat.....


Bisa kutangkap ke khawatiran dari mata istriku...apakah bisa???


Apakah nanti akan betah??


Apakah nanti kuat dan tidak minta pulang setelah kami bawa ke surabaya .....?


Kekhawatiran istriku seketika lenyap saat dengan penuh kehangatan Mba C peluk anak kami............


Dan..nampak betul kenyamanan yg didapat fhira anak kami dari pelukan mba C


Sekarang di usia ke 19 mba C..sdh menjelma menjadi gadis yg Solehah....


Tinggi, cantik, putih....yang tidak berubah adalah senyum dan tatapan polosnya....


Banyak pemuda di komplek perumahan kami yg tertarik padanya......


Dari Mahasiswa, pengurus Masjid sampai orang kerja kantoran.....


Tidak sedikit juga ibu ibu pengajian teman istriku yang bersimpatik juga padanya....


Cita citanya mulia....


Supaya ibu bapaknya tidak terus menerus bekerja di hari tuanya.....


Uang yang dikumpulkan tiap lebaran selalu habis.......


Padahal hampir tidak pernah beli apapun selama setahun.....


Saat kami tanya......


Kemana saja uang setahun yang dikumpulkan di belanjakan....


Dengan riang dan tanpa beban Mba C bilang......


”Separoh dikasihkan ibu, seperempat bapak dan...seperempat buat mbah”


Lalu bagaimana dengan buatmu......?


”Allah sudah menjamin mba C melalui rejeki bapak.......”


Tercekat....dan tercenung kami dengan jawaban itu......


Mengalir dengan deras airmata istriku...meski berusaha keras di sembunyikan dg menggigit bibirnya...... kebiasaan istriku saat menahan tangis.....


Subhanallah.....bertambah lagi pelajaran hidup yang kami dapat dari seorang mba C....


Ada perasaan malu...saat kami menyusun rencana berapa yang di kasih ibu, berapa buat mama, berapa buat bapak, berapa buat papa, berapa yang kami sedekahkan ........ Dan berapa yang harus kami investasikan yang terkadang beratus ratus kali lipat dari yang kami miliki....


Terima kasih mba C....


Tetaplah bersama kami..sampai kamu dapatkan imam yang merupakan jawaban doa doa Tersembunyimu...yang dengan lirih mba C panjatkan ke Allah sang Maha Penentu......


(Berbagi kasih...dengan yang dikasihi)

Sabtu, 16 Oktober 2010

Gaji Ayah Berapa...(Semoga Tidak Terjadi Padaku)

Gaji  Ayah  Berapa?

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta  terkemuka di
Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putra pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.

Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

"Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga  ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah  menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?"

"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.

"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.
Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. "Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak.
Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam  begini ?Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".

"Tapi Papa..."
Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya  mengejutkan Sarah.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok
kan bisa.

Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli"  kebahagiaan anaknya.



(Adapted From..Daddy's Salary..)

Karena...Tugasku....

Karena...

Tugasku... aku sering bertemu orang yg perutnya membesar....

Karena sudah hampir 2 tahun tidak bisa buang angin.......

Karena....

Tugasku....aku sering berkunjung di ICU dan mendapati pasien keluar uang jutaan sehari utk bisa nafas..

Karena....

Tugasku..aku sering menjumpai pasien di ikat di seluruh bagian tubuhnya krn tdk terkontrol gerakannya
dan menyakiti dirinya sendiri.....

Karena.......

Tugasku...aku dapati seorang ibu..menjual apa saja yg dimiliki supaya suaminya bisa di operasi.....

Ya ...Maha Rahman.....

Sementara..apa saja yg terjadi diatas...engkau hilangkan di hambaMU.......

Tiap waktu..tiap detik...tiap saat hambaMU bisa melakukan apapun yg hamba inginkan.....

Ya...Allah....

......Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami........ (QS Al Baqarah 286)

Ampuni hambaMU tidak tiap waktu membaca surat surat indah yg Engkau kirimkan melalui

utusanMU yang mulia...yg engkau lindungi kemulian Akhlak nya...

Ya Rahman....

Tuhan dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi



Sebagai Pengingat.....2010

Kamis, 14 Oktober 2010

CATATAN SEORANG AYAH YG BELUM MERDEKA....

Nak....


Maaf ya....


Ayah pulang terlambat lagi.....


Padahal pagi tadi ayah sudah janji...


Maghrib ini mau mengulang pelajaran Iqra jilid 3.....


Ternyata...masih saja ayah belum bisa memenuhi janji ayah...


Semoga..ayah tidak mencoba mencari pembenaran dengan mencari kompromi kompromi di pikiran Ayah...


Kalau ayah lakukan ini semua demi masa depan ananda...


Padahal seringkali ayah baca dan coba ayah sharingkan ke teman teman ayah..


Nasehat dan jaminan yang mulia ini :


Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul mahfuzh)” [Hud 11:6]

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al-Ankabut 29:60]

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” [Az-Zariyat 51:58]

...maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.” [Al-Ankabut 29:17]



Nak....


Maafkan ayah ya...


Kalau masih saja belum bisa MERDEKA...


Masih berjuang dalam versi pandangan ayah yg sempit....


Selamat bobo ya nak...


Semoga dalam bobonya mimpi ayah sempat mengajari Hijaiyah..Iqra jilid 3 sesuai janji Ayah


Catatan seorang Ayah yg pulang larut karena terbelenggu planing pekerjaan yg di buat sendiri