Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Oktober 2010

NAMANYA..MBA C....

Namanya Mba C…


Anak jebolan Tsanawiyah…yang sdh lama ikut kami….


Sebenarnya…tidak Cuma C saja namanya…Chandra wati lengkapnya…


Tapi entah kenapa dia lebih suka di panggil mba C….


Periang, Polos, Lugu adalah sifat dasarnya... apa saja di respon dengan senyum..


Suka mengaji, sholat malam, puasa sunah dan sholat berjamaah di masjid kebiasaannya....


Kedua anak kami lengket dengannya selain dengan ayah bundanya....


Belajar berhitung, mengaji dan menghargai pemberian banyak di dapat dari mba C.....


Tahu lagu lagu terbaru paling baru sekalipun juga dari Mba C....


Apapun yang di suka mba C...Fhira anak kami tidak lama juga akan suka....


Saat datang ke kami...umurnya belum genap 15 tahun.......


Hitam, kurus, dan sepertinya tidak terlalu terawat.....


Bisa kutangkap ke khawatiran dari mata istriku...apakah bisa???


Apakah nanti akan betah??


Apakah nanti kuat dan tidak minta pulang setelah kami bawa ke surabaya .....?


Kekhawatiran istriku seketika lenyap saat dengan penuh kehangatan Mba C peluk anak kami............


Dan..nampak betul kenyamanan yg didapat fhira anak kami dari pelukan mba C


Sekarang di usia ke 19 mba C..sdh menjelma menjadi gadis yg Solehah....


Tinggi, cantik, putih....yang tidak berubah adalah senyum dan tatapan polosnya....


Banyak pemuda di komplek perumahan kami yg tertarik padanya......


Dari Mahasiswa, pengurus Masjid sampai orang kerja kantoran.....


Tidak sedikit juga ibu ibu pengajian teman istriku yang bersimpatik juga padanya....


Cita citanya mulia....


Supaya ibu bapaknya tidak terus menerus bekerja di hari tuanya.....


Uang yang dikumpulkan tiap lebaran selalu habis.......


Padahal hampir tidak pernah beli apapun selama setahun.....


Saat kami tanya......


Kemana saja uang setahun yang dikumpulkan di belanjakan....


Dengan riang dan tanpa beban Mba C bilang......


”Separoh dikasihkan ibu, seperempat bapak dan...seperempat buat mbah”


Lalu bagaimana dengan buatmu......?


”Allah sudah menjamin mba C melalui rejeki bapak.......”


Tercekat....dan tercenung kami dengan jawaban itu......


Mengalir dengan deras airmata istriku...meski berusaha keras di sembunyikan dg menggigit bibirnya...... kebiasaan istriku saat menahan tangis.....


Subhanallah.....bertambah lagi pelajaran hidup yang kami dapat dari seorang mba C....


Ada perasaan malu...saat kami menyusun rencana berapa yang di kasih ibu, berapa buat mama, berapa buat bapak, berapa buat papa, berapa yang kami sedekahkan ........ Dan berapa yang harus kami investasikan yang terkadang beratus ratus kali lipat dari yang kami miliki....


Terima kasih mba C....


Tetaplah bersama kami..sampai kamu dapatkan imam yang merupakan jawaban doa doa Tersembunyimu...yang dengan lirih mba C panjatkan ke Allah sang Maha Penentu......


(Berbagi kasih...dengan yang dikasihi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar