Total Tayangan Halaman

Rabu, 01 Desember 2010

PIALA ANANDA...

Nak....


Saat ayah menulis cerita ini usia ananda belum genap 6 tahun...
Sungguh bersyukur dan bahagianya ayah menemani ananda selama ini
Dimulai membangunkan ananda di pagi dan mengajari cara bersyukur
Mengantarkan ananda sekolah....
Sambil menasehati dengan nyayian yg syairnya ayah karang sendiri 
Merasakan debaran hati saat ayah hampir sampai kerumah sepulang kerja...
Karena pastilah ananda sdh menunggu dan berteriak kegirangan melihat mobil datang...
Meskipun wajah ayah belum nampak di balik jendelanya...
Mendengarkan dengan sabar dan pelukan hangat setiap ananda berceloteh semua kejadian hari ini
Menemani ananda belajar Iqra....
dan setelahnya ayah nikmati latihan piano ananda yg masih do re mi :)


Nak....


Kelak ananda akan dewasa...
Banyak hal gemerlap  dan indah yg menunggu di luar sana...
Jangan pernah lupa ya nak...diantara keindahan dan kegemerlapan dunia luar
Selalu ada kami ayah bundamu yg tdk akan pernah berhenti mengkhawatirkanmu...
Mendoakanmu sebagai ganti tangan kami yang mungkin sdh tdk mampu menjangkaumu...


Nak...


Ada satu peristiwa yang mungkin akan menjadi sebuah pelajaran yg tdk akan pernah ayah lupakan
Saat ananda berusia 4 tahun...dan itu juga tahun pertama ananda memasuki dunia sekolah PAUD
Saat itu ada lomba di kota surabaya...ananda mewakili sekolahan ananda...
Dalam benak ananda yg polos setiap piala yang ada akan diberikan kepada siapapun yg ikut lomba..
Tiga kategori lomba dengan 9 piala yg tersedia...hanya satu kategori yg ananda ikuti...


Buat ayah bunda...
Ananda tampil cantik dan berkilau saat itu....
Dan tibalah saatnya lomba di umumkan...
Kepolosan dan kekuatan dari sebuah keinginan menuntun ananda utk berada di samping piala..
Ananda sangat yakin akan dapat dan dalam benak ananda memang seharusnya dapat...
Setiap kali dibacakan siapa pemenang dari lomba yg dikategorikan ananda selalu keatas panggung...
Bunda tak tega dan berlalu....
Mba C tak kuat dan berlalu...
Ayah bertahan sambil terus memanggil ananda utk mendekat ke kursi ayah...
Ananda tetap di dekat piala....piala yg dlm benak ananda waktu itu memang sdh harus didapat...
Sampailah pada pengumuman kategori ke 3 dgn 3 piala terakhir yg ananda tdk mengikutinya...
Ananda tetap keatas panggung tetap menyodorkan tangan utk memperoleh piala itu ....
Nak ....
Sesak betul dada ayah saat itu....
Ter iris betul dan terkoyak nurani ayah melihatnya...
Ananda tdk mendapatkan piala seperti yg ananda inginkan....
Ananda turun ke panggung dengan menunduk....
Tak tahan ayah songsong ananda....ayah peluk ananda....coba menguatkan..
Tak ada tangis saat itu 
Yang  ananda lakukan hanya memain mainkan ujung jilbab putih  sambil tetap terdiam seribu bahasa....
Ayah gendong ananda dan ayah ajak ke mobil...
Ada bunda, ada mba C dan ada de Fina..waktu itu...
Kita semua terdiam dan membisu...hanya degup dan getaran jantung ananda yg ayah rasakan di pelukan ayah
Lalu...pelan...hampir lirih tak terdengar...anada utarakan...
Yah..Bun...kakak nda dapat piala je..dah bolak balik naik panggung.... 
Saat itu pecahlah tangis ananda yg di barengi berhamburan air mata ayah, bunda dan Mba C..
Kita coba saling menguatkan dengan tetap saling berpelukan...


Tak apa nak...
Saat ini ananda tidak dapat piala seperti yang ananda inginkan...
Tapi saat ini pula ananda mendapatkan "PIALA" terbesar dari kami semua...
Ananda memenangkan hati kami ...ananda peroleh "PIALA" terbesar dan terindah yg pernah ada di bumi ini...


Nak...
Saat dewasa kelak terkadang kecewa, gagal itu perlu ...
Supaya ananda akan lebih menghargai keberhasilan dan kesuksesan yang didapat..
Yang penting saat terjatuh cobalah untuk segera bangkit..
Dan saat lelah..pulanglah ke kami..
kami ayah bundamu yang selalu mengharap dan mendoa utk keberhasilan dan kesuksesanmu


(Dedicated 4 Shafira Auliarahma..Inspirasiku)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar